Rabu, 30 Juli 2008

Contoh Kasus Yang Pernah ditangani

Ada dua tingkat kepedihan : kepedihan yang anda ciptakan sekarang, dan kepedihan masa lalu yang tetap hidup dalam pikiran dan diri anda. Kepedihan akibat trauma masa lalu menjadi salah satu penyebab utama rasa sakit fisik dan penyakit-penyakit tubuh manusia lainya. Perasaan sakit hati, kebencian, dendam, mengasihani diri sendiri, rasa bersalah,amarah,depresi, iri hati, dan seterusnya, termasuk juga gangguan yang paling ringan, semuanya merupakan bentuk kepedihan. Begitu pula, setiap kegembiraan mengandung benih kepedihan di dalamnya.


Kepedihan masa lalu tercipta akibat pengalaman traumatis yang tidak dapat diterima oleh pikiran sadar kita. Penyembuhan konvensional akibat kepedihan trauma masa lalu membutuhkan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Tapi saya ingin membagi pengalaman bagaimana kepedihan trauma masa lalu kini dapat ditangani jauh lebih cepat dengan teknik EFT (Emotional Freedom Technique). Inilah ceritanya.


1. Kejadian Traumatis Karena Dikianati Pacar


Sebut saja, Ani, wanita 28 tahun di sebuah kota di Jawa Timur, menceritakan pengalaman traumatisnya yang terjadi lebih dari 3 tahun yang lalu. Ia merasa dikhianati oleh kekasihnya yang baru sadar bahwa kekasihnya itu sudah beristri. Ia telah menyerahkan segalanya kepada kekasihnya ini, karena kekasihya berjanji akan menikahinya. Suatu peristiwa klien saya hamil dan oleh kekasihnya disuruh untuk menggugurkan kandungannya. Dan Klien saya mengambil resiko dengan nyawanya untuk menggugurkan calon bayi yang ada dalam kandungannya itu. Tapi sayang, setelah kekasihnya lalu meninggalkannya begitu saja.


Sejak saat itu Klien saya mengalami depresi selama hampir tiga tahun lebih akibat trauma masa lalu dengan kekasihnya itu. Namun ia tidak menceritakan apakah traumanya itu sudah menimbulkan rasa sakit pada tubuh fisiknya.

Begitu banyak hal, kenangan dan benda-benda yang mengingatkannya kembali pada kekasihnya, seperti bila melihat mobil Zenia ia akan teringat kekasihnya, bila melihat kalender, pakaian, ia akan teringat kekasihya, bila malam tiba ia juga teringat ketika kekasihnya sering datang ke kostnya dan mengobrol bersama teman-teman kostnya, ia teringat prosesi waktu menggugurkan kangdungannya,dll.


Ia mengatakan dalam sehari bisa lebih dari 10 kali ia teringat akan kekasihnya itu. Bila trauma itu datang, maka di situ berkumpul kebencian, penyesalan, dendam, amarah, dan kekecewaan, dan ia akan mengirim sms kepada kekasihya sebagai ungkapan kemarahanya.


Saya melakukan terapi dengan EFT untuk menghapus memori traumatis itu pada aspek-aspek-aspek yang membuatnya depresi. Sempat klien saya mengalami kesulitan mengingat hal-hal yang membuatnya depresi. Karena itu lalu saya meminta klien saya untuk segera mencatat ketika timbul hal-hal yang memicu ingatanya.


Setelah dilakukan tapping pada semua aspek yang ada, klien saya melaporkan bahwa kini ia merasa lebih tenang dan dapat mengendalikan emosinya untuk tidak mengirim sms ke kekasihya itu. Ia juga mengatakan sekarang ia tidak merasa sakit hati lagi.

Depresi yang dialami klien saya ini tidak hanya datang dari trauma masa lalunya, tapi juga rencana perkawinannya yang akan dilangsungkan satu bulan lagi. Ketakutan-ketakutan datang membayangi klien saya untuk menghadapi kehidupan bersama calon suaminya nanti. Beberapa ketakutannya seperti takut trauma masa lalunya akan mempengaruhi hubungan perkawinanya, klien saya tidak mencintai calon suaminya karena ia menikah atas kemauan orang tua, takut menghadapi malam pertama karena tidak ada hasrat seks kepada calon suaminya, beberapa bentuk fisik dari calon suami tidak ia sukai. Karena itu saya lakukan tapping pada aspek-aspek di atas.


setelah pesta perkawinan dilangsungkan, saya menunggu kabar dari klien saya pada keesokan harinya. Dan malam harinya klien saya memberi kabar bahwa baru besok malam ia akan menjalani malam pertama bersama suaminya. Ia mengatakan mohon dibantu doa. Dua bulan kemudian saya mencoba untuk menanyakan kabar dan keadannya. Klien saya mengatakan bahwa kehidupan perkawinan bersama suaminya dalam keadaan baik dan kini mereka sedang fokus untuk mendapatkan momongan serta mengembangkan usaha suaminya.


2. Trauma dibalik derita sakit kepala dan insomnia bertahun-tahun

Kita akan melihat bahwa derita fisik sering merupakan efek lanjutan dari masalah emosional.

Hendi, pria 25 tahun, mengeluhkan sakit kepalanya yang intens yang ia derita setiap hari. Menurutya sakit kepalanya karena ia selalu kurang tidur atau insomnia. Saya mencoba melakukan tapping EFT pada aspek sakit kepalanya. Sesi tapping pertama menurukan intensitas sakit kepalanya menjadi 8 dari skala10. Tapping kedua menurunkan intensitas sakit kepalanya menjadi 5. Tapping ketiga tidak menurunkan intensitas sakit kepalanya.


Lalu saya mulai menggali faktor-faktor emosional yang mungkin menjadi penyebabnya.

Saya ketahui bahwa klien saya mengalami kepedihan emosional dari masa lalu dengan kekasihnya pada waktu mereka masih kuliah.

Beberapa faktor utama emosional yang dimiliki klien saya ini adalah :

- Merasa sangat kehilangan kekasihnya

- Memendam amarah kepada bapak kekasihya

- Teringat saat jalan-jalan bersama kekasihnya

- Merasa hidupnya berantakan gara-gara peristiwa ini

- Teringat kebaika kekasihya

Setelah dilakukan tapping EFT intensitasnya turun menjadi 2 dan sakit kepalanya hanya tersisa sedikit dan hal itu bukan masalah lagi baginya sebagaimana penuturannya. Seluruh sesi terapi ini berjalan kurang dari satu jam Walaupun intensitas sakit kepalanya sudah tidak mengganggu lagi, saya menyarankan klien saya untuk melakukan tapping di rumah untuk menuntaskan masalah yang mungkin terlewatkan.

Tiga bulan kemudian saya kembali menanyakan kondisi klien saya ini. Ia melaporkan bahwa sekarang ia dapat tidur dengan baik dan sakit kepalanya sudah hilang.


3. Masalah Emosional penderita Migren Puluhan Tahun Hilang Dalam Satu Jam Terapi


Seorang pasien wanita berumur 40an menderita penyakit migren yang diderita sejak masih di SMA. Penyakitnya begitu membuatnya menderita yang sangat serius sehingga tidak dapat berbuat apapun. Sampai-sampai bila penyakitnya datang di bagian pundaknya timbul bengkak-bengkak, sakit di belakang leher, kedua mata terasa senut-senut dan pegal sekali. Bolak-balik ke dokter sudah menjadi hal yang biasa namun tidak melenyapkan penyakitnya.


Saat saya tangani pasien sedang menderita migraine dan harus berbaring, bagian leher belakang terasa sakit dan kaku, mata sebelah kiri terasa berat dan mau copot. Pertama-tama saya tangani untuk aspek penyakit fisiknya. Saya lakukan tapping dua putaran penuh untuk masalah sakit di leher belakang, dan satu putaran penuh untuk sakit pada mata kirinya. Sebelum ditapping skala sakitnya 10, dan 0 setelah ditapping.


Lalu saya melakukan pencarian akar masalah penyebab penyakitnya. Dari penuturan pasien hal yang menjadi pemicu masalah adalah rasa kesal yang terus disimpan terhadap suatu masalah. Bila keinginannya tidak terpenuhi, melihat perabotan rumah tidak teratur merupakan salah satu penyebab timbulnya rasa kesal.


Saya lakukan tapping untuk ke dua faktor emosi di atas. Skala emosi antara 6-7, dan setelah tiga putaran penuh skala emosi menjadi 0. Pengecekan saya lakukan terhadap emosi dan sakit fisiknya. Pasien mengatakan bahwa ia tidak mengalami rasa kesal lagi dan kini migren yang diderita hilang sama sekali. Proses terapi EFT ini memakan kurang lebih satu jam dn tidak memerlukan alat bantu atau obat-obatan.


4. Phobia Kecoa


Anak saya Kinanty, 9 tahun, sangat takut dengan kecoa, kalau Ia sedang ke dapur dan melihat kecoa ia langsung ngibrit lari dan memanggil mbaaaaaahhhh…ada kecoaaaaaa. Begitupun bila Ia mendapati kecoa di kamar mandi Ia langsung lari. Pengalaman itu membuat Ia takut bila ingin mengambil piring ke dapur atau ke kamar mandi.


Saya coba lakukan tapping pada anak saya terhadap rasa takut pada kecoa. Saya memintanya untuk mengikuti setup word yang saya ucapkan dan memintanya membayangkan kecoa ketika saya tapping. Satu putaran tidak membuat hilang takutnya pada kecoa. Saya ketahui ini ketika saya memintanya untuk membayangkan kecoa dan Ia mengatakan masih takut. Lalu saya coba gali lebih spesifik dengan menanyakan pengalaman dengan kecoa yang pernah Ia alami. Anak saya mengatakan takut bila melihat kecoa terbang. Lalu saya lakukan tapping dengan aspek tersebut. Setelah itu saya meminta Ia membayangkan kembali kecoa yang terbang tapi ia mengatakan masih takut. Saya tanyakan kembali hal apa yang diingat ketika ia takut melihat kecoa, Anak saya mengatakan ia takut dengan sayap kecoa ketika terbang. Lalu saya tapping dengan aspek tersebut. Setelah tapping dengan versi sortcut saya meminta anak saya membanyangkan kembali. Tapi ia masih merasa takut. Kemudian saya mencoba gali kembali pengalaman yang lalu. Kali ini anak saya mengatakan dulu sewaktu ia mencuci piring pernah dihinggapi oleh kecoa. Lalu saya kembali melakukan tapping dengan aspek ini. Setelah saya meminta membayangkan peristiwa itu kembali ia mengatakan kini ia tidak takut lagi pada kecoa. Saya mendapati bukti bahwa anak saya sudah hilang takut pada kecoanya dari laporan ibu saya yang mengatakan bahwa anak saya sudah tidak lari ataupun bereakti ketika ada kecoa di dapur dan kamar mandi.


5. Panic Attack

Beberapa orang mengalami serangan panik yang sangat membuatnya menderita. Kebanyakan mereka pergi ke dokter dan hanya diberikan obat untuk menghilangkan gejala-gejala fisik yang diakibatkan oleh serangan panik tersebut tanpa tidak menyentuh akar masalahnya.
Berikut cerita seorang pasien yang diterapi untuk panic attact yang dideritanya.
Seorang anak muda (15thn) saat itu sedang menderita serangan panic (panic attact) lebih dari tiga tahun. Orang tuanya telah melakukan berbagai macam cara untuk menyembuhkannya dan tidak ada hasilnya. Saya melakukan kunjungan ke pasien untuk memberikan terapi masalahnya.
Pasien menceritakan bahwa serangan panic muncul pada pagi hari. Pada saat itu ia merasakan sakit di bagian perut dan disertai sakit kepala. Hal ini membuatnya tidak dapat bicara. Dia juga menelan obat tidur untuk membantunya untuk bisa tidur.
Saya memberikan keterangan singkat tentang apa yang akan saya lakukan padanya. Ia merasa tidak percaya dengan terapi yang saya lakukan akan dapat melenyapkan masalahnya. Tapi saya bilang padanya tidak ada salahnya dicoba.
Saya memintanya untuk memberikan skala intensitas rasa sakit pada bagian perutnya. Dia mengatakan 8. Tapping dua putaran penuh membuat rasa sakit di bagian perutnya turun menjadi 5. Dan dua putaran berikutnya membuat rasa sakitnya turun menjadi 1. Dia merasakan nyaman dengan perutnya. Lalu saya melakukan tapping untuk sakit kepalanya yang awalnya pada intensitas 5 turun hingga 0.
Lalu saya menuju pada perasaan panic yang menyerang setiap pagi. Pasien mencoba merasakan paniknya tapi tidak dapat meskipun ia sudah berusaha. Ia merasa senang dan begitu pula dengan orang tuanya.


6. Takut pada kegelapan


Seorang pasien menghubungi saya untuk meminta diterapi. Ia mengatakan mengalami rasa takut bila ingin ke kamar mandi. Saya katakan padanya bahwa ia mengalami fear of darkness atau rasa takut di tempat gelap. Ia mengatakan bahwa ia merasa seolah-olah akan diserang oleh seseorang di rumahnya sendiri, terutama ketika ia ingin pergi ke kamar mandi. Ia tidak dapat tidur dan merasa kawatir bila tidur dengan kondisi lampu mati. Dan bila ia ingin ke kamar mandi semua lampu di rumah harus menyala. Atau kalau tidak ia akan memilih untuk tetap di kamar tidurnya dan menjalani malamnya dengan penderitaan.
Saya hanya melakukan satu kali sesi dengan empat putaran untuk masalah fear of darknessnya. Saya lakukan tapping pada bebeapa masalah emosional yang menjadi penyebabnya. secara keseluruhan sesi terapi hanya memakan waktu kurang dari satu jam dan kini pasien berani pergi ke kamar mandi kapanpun ia mau tanpa harus menyalakan semua lampu di rumah.
Berhati-hatilan dengan segala informasi yang masuk kepada anda, mungkin itu bisa berbentuk iklan atau berita kekerasan di TV, cerita dari seseorang, dll. Karena bila sistim keyakinan anda memecayainya, anda akan mengalami keadaan seperti yang anda takutkan. Hal itu akan membuat anda menderita. Dan akan diperparah lagi bila anda mencoba mengatasi masalah anda dengan obat penenang. Selain anda akan tergantung dengan obat itu, pemakaian jangka panjang akan mengganggu daya ingat anda.


Tidak ada komentar: